Golden Rules, Aturan Yang Harus Ditaati Oleh Setiap Member 48 Family
Berbeda dari artis-artis lainnya, idol group yang berdiri di bawah naungan manajemen yang dipimpin oleh Yasushi Akimoto wajib menaati berbagai peraturan tertentu yang disebut dengan "Golden Rules". Peraturan-peraturan ini jika dilanggar bisa berakibat fatal, seperti pemindahan member, penurunan posisi, bahkan pemecatan dari 48 family.
Aturan ini pada awalnya dibuat oleh Yasushi Akimoto untuk idol group Onyanko Club yang pertama kali ia bentuk pada tahun 1985. Aturan-aturan tersebut terus dipegang hingga saat ini, dan harus dijalankan oleh AKB48, JKT48, SKE48, dan semua idol group yang bernaung di bawah 48 Family. Nah, apa saja peraturannya? Simak saja berikut ini:
![]() |
Mr. Yasushi Akimoto, "bos besar" 48 Family |
![]() |
"Onyanko Club", idol group pertama bentukan Mr. Akimoto yang pertama kali menginspirasi terbentuknya aturan "Golden Rules" |
Golden Rules 48 Family (AKB48, JKT48, SKE48, dan anggota 48 Family lainnya)
1. Dilarang untuk pergi ke diskotik dan tempat hiburan malam
Tampaknya aturan ini dibuat untuk melindungi member dari efek negatif hiburan malam. Tahu sendiri kan, risiko pergaulan malam di tempat-tempat seperti diskotik sangatlah besar, mulai dari pergaulan bebas, transaksi narkoba, minuman keras, dan lain-lain. Banyak artis-artis Barat yang karirnya jatuh karena kehidupan malam yang berlebihan.
Nah, aturan ini sepertinya dibuat Mr. Akimoto untuk menjaga image "gadis baik-baik" dalam idol group-nya. Ia tak mau mengambil risiko kalau ada media dan paparazzi yang mengambil foto member dalam keadaan mabuk dan sebagainya. Suatu aturan yang bisa diacungi jempol.
2. Dilarang memberi tanda tangan dalam bentuk apapun, kecuali untuk produk-produk tertentu yang dijual oleh manajemen resmi
Nah, kalau peraturan ini dibuat meninjau berbagai faktor komersial, Mr. Akimoto ingin agar tanda tangan dalam idol group-nya menjadi sesuatu yang spesial, tidak mudah didapatkan, dan memiliki nilai kelangkaan sendiri. Tanda tangan hanya boleh diberikan pada merchandise yang dijual terbatas. Wajar kalau kemudian merchandise itu terjual mahal, karena banyak fans yang memburu tanda tangan dari idola mereka.
Buat fans yang masih awam, sekarang kamu tahu kan kenapa barang-barang bertanda tangan AKB48 bisa sangat mahal, walaupun barang tersebut statusnya second? Peraturan ini juga membuat para kolektor merchandise 48 Family sedikit berbangga, karena barang-barang yang mereka punyai cukup mahal nilainya.
3. Dilarang minum-minuman beralkohol dan merokok
Kalau yang ini udah jelas. Alkohol dan rokok memang dua hal yang masih dianggap tabu oleh masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan Asia. Selain itu, efek negatif rokok dan alkohol juga bisa merusak kesehatan para member 48 Family. Aturan yang ini sepertinya harus dipertahankan karena sangat positif, baik untuk member maupun para fans-nya.
Dengan melihat idolanya yang tidak merokok dan minum-minuman keras, diharapkan para fans-nya juga bisa mencontoh tindakan itu. Nah, setidaknya secara tidak langsung, 48 Family sudah melakukan bentuk kecil kampanye anti rokok dan minuman keras dengan diberlakukannya peraturan ini.
4. Tidak boleh berpacaran
Konsep yang dijual adalah "tumbuh bersama fans", artinya, setiap member adalah "milik" para fans. Tidak boleh ada sosok-sosok spesial yang memiliki hubungan tertentu dengan para member (kecuali keluarga) karena hal itu bisa membuat member tersebut ditinggalkan oleh para fans-nya.
Pelanggaran kasus ini bisa berakibat cukup berat dan beberapa kali dilanggar oleh member 48 Family. Yang paling terkenal adalah kasus Minami Minegishi yang tertangkap media bermalam di rumah Alan Shirahama, seorang lelaki yang dicurigai menjalin hubungan khusus dengan Minami pada bulan Januari 2013 lalu. Akibatnya, Minami sampai membuat video permohonan maaf dan mencukur botak rambutnya untuk menunjukkan penyesalan. Ia pun diturunkan statusnya, dari member Team B ke status trainee. Kasus hampir serupa juga pernah menimpa Rino Sashihara, Anna Mori, dan Rena Shimada.
5. Saat pergi ke pantai, harus ada orang lain yang menemani yang bertindak sebagai "guardian".
Peraturan ini dibuat untuk menghindari skandal dan paparazzi yang biasanya mengincar foto-foto berbikini para artis yang sedang berlibur di pantai. Nah, secara halus sepertinya Mr. Akimoto ingin mengatakan kepada member-nya untuk berhati-hati dan tetap menjaga image sebagai seorang idol di ruang publik, walaupun tidak tampil sebagai anggota 48 Family.
6. Utamakan sekolah
Lagi-lagi satu peraturan yang sangat bagus, karena rata-rata usia 48 Family masih belasan tahun dan masih berstatus sebagai pelajar. Intinya, Mr. Akimoto ingin menekankan bahwa sesibuk apapun latihan, konser, show, dan berbagai event lainnya, para member wajib menyelesaikan sekolah mereka. Kalau udah selesai sekolah dan masuk kuliah, semuanya jadi lebih mudah karena ambil cuti selama kuliah jauh lebih mungkin daripada saat sekolah.
Artinya, Mr. Akimoto tidak ingin para idol-nya gagal di sekolah karena berbagai aktivitas. Jika ada kegiatan penting sekolah (misal: ujian akhir) yang bertabrakan dengan kegiatan sebagai idol, member wajib mengutamakan sekolahnya terlebih dahulu.
7. Tidak terlalu banyak memakai make-up dan tidak memakai pakaian yang bisa menimbulkan skandal publik
Peraturan yang satu ini dibuat untuk menjaga image dari para idol untuk tetap terlihat seperti konsep awalnya: imut-imut, innocent, dan muda. Make-up yang tebal bisa merusak kesan tersebut dan membuat seorang remaja tampak seperti tante-tante. Nah, Mr. Akimoto ingin agar kapanpun dan di manapun para member tetap terlihat seperti saat mereka tampil di depan fans.
Pakaian yang bisa menimbulkan skandal publik bisa diartikan pakaian-pakaian yang terlalu seksi, atau model-model fashion yang secara tidak sengaja bisa membuat "bagian-bagian terlarang" para idoltertangkap kamera. Kalau ini sampai terjadi, member tersebut bisa menjadi bulan-bulanan media dan bahkan bisa kehilangan banyak fans.
No comments:
Post a Comment